Assalamu'alaikum,,, Salam Hormat

Terima kasih atas kunjungan anda ke blog saya. Semoga bermanfaat. Semua tulisan ini hasil saya pribadi, atau diambil dari tulisan lain yang tercantum pada rujukannya. Bila mengutip baik secara langsung maupun tidak, sebagian atau keseluruhan, diharapkan Mencantumkan sumber tulisan dan penulisnya pada daftar pustaka/catatan kaki sebagai bahan rujukannya.
atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih

Senin, 10 Juni 2013

Demokrasi Modern Versus “Demokrasi Adat”: Sebuah Refleksi Demokratisasi di Indonesia[1]

Oleh: Bambang Wibiono, S.IP[2]


Abstrak

Demokratisasi menjadi agenda penting bagi pembangunan politik di Indonesia. Adaptasi nilai Barat ini diterjemahkan dalam bentuk demokrasi langsung dan pada konsep pemerintahan lokal berbentuk otonomi daerah. Namun sayangnya penerapan demokrasi modern ini lebih dipahami sebagai bentuk tanpa isi dan manfaat. Demokrasi yang ada baru sebatas prosedur dan ini cenderung mengikis bahkan menghilangkan sosio-kultural dan identitas bangsa. Kultur, adat, tradisi yang telah terbangun tidak diakomodasi dan dipahami sebagai bagian dari modal sosial bagi pembangunan model demokrasi yang sesuai dengan sosio-kultural  dan konteks bangsa Indonesia. Akibatnya demokratisasi yang ada justru menghilangkan nilai demokrasi itu sendiri.

Kata kunci: demokrasi, demokratisasi, demokrasi adat, kultur.




[1] Tulisan ini diajukan sebagai syarat pengajuan program beasiswa Politic, Welfare, & Democracy (PWD) tingkat S2 Jurusan Ilmu Politik Pemerintahan UGM tahun 2013.
[2] Penulis adalah alumni S1 Ilmu Politik, FISIP, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Email: wibiono_crb@yahoo.co.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar